Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Temukan 15 Juta Ton Mikroplastik Mencemari Dasar Laut

Felix Refialdo Handono , Jurnalis-Senin, 12 Oktober 2020 |19:01 WIB
Peneliti Temukan 15 Juta Ton Mikroplastik Mencemari Dasar Laut
Plastik di lautan. (Foto: Brian Yurasits/Unsplash)
A
A
A

DIPERKIRAKAN sebanyak 15 juta ton mikroplastik mengendap di dalam laut Australia. Itu dua kali lipat dari jumlah polusi plastik di permukaan laut. Demikian dilaporkan Badan Sains Nasional Australia.

Para peneliti mengambil sampel sedimen dasar laut di lokasi ratusan mil dari garis Pantai Australia. Mereka menemukan bahwa jumlah mikroplastik jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan. Berdasarkan bukti tersebut, peneliti menghitung seberapa luas mikroplastik di dasar laut di seluruh dunia.

Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Fenomena Gelombang Laut Dalam 

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jutaan ton plastik memasuki lautan setiap tahun. Namun, belum diketahui jumlah plastik di dekat dasar laut dan apa dampaknya terhadap kehidupan laut dan ekosistem.

Hal ini terutama berlaku untuk mikroplastik, partikel plastik yang panjangnya kurang dari 0,2 inci (5 milimeter), atau tidak lebih besar dari biji wijen. Demikian menurut National Ocean Service.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Fakta Baru, Lautan Tak Terbentuk karena Komet 

"Itu dapat dimengerti mengingat betapa sulit, memakan waktu, dan mahal untuk mengambil sampel dari kedalaman lautan. Namun memahami berapa banyak mikroplastik yang sampai dasar laut sangat penting untuk memprediksi distribusi dan potensi dampak pencemaran plastik global," ungkap Hardesty, peneliti utama di Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia (CSIRO), sebagaimana dikutip dari Live Science, Senin (12/10/2020).

Hal ini akan berdampak besar pada kehidupan laut dan kesehatan ekosistem di dalamnya. Terlihat pada petak-petak sampah besar yang terkumpul di permukaan laut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement