MENLO PARK - Facebook baru-baru ini menuntut seorang pria yang menjual like dan komentar palsu di Instagram, dikutip Sindonews. Perusahaan menangani penjual jasa like dan komentar ini karena dianggap sebagai bagian dari "layanan engagement palsu".
Layanan yang disebut Nakrutka ini menggunakan jaringan bot dan perangkat lunak otomatisasi untuk mendistribusikan like, komentar, views, dan pengikut palsu di Instagram.
Selain mengambil tindakan terhadap Nakrutka, Facebook juga menggugat MobiBurn, sebuah pengembang yang memakai software jahat untuk mengumpulkan data pengguna Facebook.
Para peneliti keamanan sebelumnya sudah mengingatkan Facebook bahwa MobiBurn "mengumpulkan informasi dari perangkat pengguna dan meminta data Faceboook.
Data yang diambil antara lain adalah nama orang, zona waktu, alamat email, hingga jenis kelamin saat pengguna menginstal software MobiBurn."