Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

LAPAN Ungkap Syarat Amati Hujan Meteor Lyrid

Pernita Hestin Untari , Jurnalis-Selasa, 07 April 2020 |16:22 WIB
LAPAN Ungkap Syarat Amati Hujan Meteor Lyrid
Ilustrasi (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA- Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan hujan meteor Lyrid dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia sejak tengah malam sampai dini hari. Fenomena hujan meteor Lyridini biasanya terjadi antara 16 April hingga 26 April setiap tahun. Puncaknya biasanya sekitar 22 April setiap tahun.

"Syaratnya cuaca cerah, medan pandang ke Timur Laut - Utara terbuka atau tidak ada halangan pohon atau bangunan dan jauh dari polusi cahaya," kata Thomas saat dihubungi Okezone, Selasa (7/4/2020).

Untuk diketahui, hujan meteor Lyrid merupakan hujan meteor tertua yang terjadi setiap tahunnya. Lyrid biasanya mencapai puncaknya pada akhir April. Hujan meteor ini telah diamati selama 2.700 tahun. Pengamatan pertama hujan meteor Lyrid yakni pada 687 SM oleh orang China.

Hujan meteor ini terjadi ketika atmosfer bumi bergesekan dengan komet Thatcer saat melewati orbitnya. Lalu, serpihan komet ini terbang ke atmosfer dan tampak seperti benda yang menyala jika dilihat dari Bumi.

Lyrid dikenal dengan hujan meteornya yang cepat dan cerah, meskipun tidak secepat atau sebanyak yang dimiliki Perseid pada bulan Agustus.

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement