JAKARTA- Dampak dari produksi baterai masih menjadi salah satu permasalahan lingkungan hingga saat ini. Hal tersebut diakibatkan dari penambangan lithium yang menyisakan kerusakan lingkungan.
Menariknya, beberapa ilmuwan sekarang ini mencoba untuk mencari bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Seperti ilmuwan dari Institute Helmholtz di Jerman, mereka meneliti baterai baru dengan bahan natrium (garam) untuk mengganti lithium, dan bahan organik untuk mengganti mineral grafit.
Seperti diketahui, baterai lithium banyak hadir sebagai pengisi mobil listrik. Pada prosesnya, lithium tersimpan pada kutub positif, pada kutub negatif berisi zat mineral grafit. Kemudian, ketika diisi ion-ion mengalir ke kutub negatif lalu tersimpan dan muatan dilepas, lithium akan kembali ke kutub positif dan listrik dihasilkan.
Menurut Direktur Helmholtz Intitute Ulm, Stefano Passerini natrium menjadi pengganti pertama untuk lithium karena sifatnya yang mirip.
"Karena itu proses produksi baterainya harus diubah sedikit dan natrium tersedia dalam jumlah yang berlimpah, ini secara praktis bisa ditemukan dimana-mana dari air laut atau tambang garam," kata Paserini dalam YouTube Channel DW Indonesia, Kamis (19/12/2019).