Dia mencontohkan beberapa hoaks yang masih beredar hingga saat ini, salah satunya berita ada bahaya pengkristenan massal, sering disebar di grup-grup WhatsApp.
"Saya sering dapat video tersebut, beberapa kali juga ngasih tahu disetel dulu videonya dikerasin suaranya, karena ternyata itu memang video bukan lagu natal, tapi ternyata lagu himne sekolah. Jadi banyak yang suka lihat judulnya saja dan langsung share langsung share, tanpa dibuka dulu, dan di-share berulang ulang," jelas Widuri.
Lebih lanjut, Widuri juga menuturkan bahwa anak muda sekarang ini sudah sadar akan hoaks, namun mereka tidak mau atau segan untuk memberitahu kepada yang lebih tua.
Terutama saat broadcast hoaks tersebut menyebar di grup WhatsApp. Dia menyampaikan beberapa tips untuk mereka, pertama yakni menghubungi secara pribadi.
Baca juga: Libatkan Anak Muda Cegah Hoaks, Hoaxplay Resmi Meluncur