Apakah Perlu Khawatir dengan Deepfake?
Memanipulasi gambar untuk menggambarkan sudut pandang dan membujuk pemirsa bukanlah hal baru. Deepfake tidak seperti model airbrush di majalah atau filter cahaya di Snapchat.
Ketika target mereka adalah pejabat terpilih, peristiwa aktual dari sejarah, atau informasi publik. Deepfake memiliki potensi untuk mengikis kepercayaan masyarakat, suatu pemikiran yang sangat menakutkan ketika pemilihan presiden tahun 2020. Untuk alasan ini, deepfake telah menarik perhatian politisi.
Pada Juli 2019, Ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS Adam Schiff menulis surat kepada CEO Facebook, Twitter, dan Google yang menanyakan tentang kebijakan formal perusahaan mereka tentang deepfake dan pengembangan teknologi untuk mendeteksi mereka.
Namun sejauh ini, perusahaan belum merespons atau secara terbuka menyatakan bagaimana mereka akan menangani fenomena yang muncul ini.

Apa yang Bisa Anda Lakukan Tentang Deepfake?
Beberapa orang sekarang mungkin sebenarnya lebih mengerti tentang deepfake. Pasalnya, mereka tahu semua tentang menggunakan alat pengeditan seperti yang ada di Snapchat, Instagram, dan Facetune untuk membuat gambar yang unik dan mereka tahu untuk tidak memercayai semua yang mereka lihat.
Keterampilan literasi ini akan sangat penting untuk lingkungan online di mana siapa pun dapat membuat apa saja dengan mudah.