JAKARTA- Facebook dan akademisi telah bekerjasama untuk menemukan alat yang mampu mendeteksi video dan media lain yang telah dimanipulasi oleh kecerdasan buatan dalam "Deepfake Challange".
Dilansir dari laman Tech Explore, Sabtu (7/9/2019) Facebook bahkan telah menggelontorkan dana USD10 juta atau Rp145 miliar. Perusahaan teknologi asal Amerika tersebut menganggap bahwa deepfake telah menjadi ancaman utama bagi integritas informasi online.
Upaya ini didukung oleh Microsoft dan Kemitraan yang didukung industri pada AI dan mencakup akademisi dari Institut Teknologi MAssachusetts, Universitas Cornell, Universitas Oxford, Universitas California, Universitas Maryland, dan Universitas di Albany.
Ini merupakan upaya luas untuk memerangi penyebaran video atau audio yang dimanipulasi sebagai bagian dari kampanye informasi yang salah.

Baca Juga: Saingi Galaxy Fold, LG G8X Hadirkan Desain Ponsel Lipat
"Tujuan dari challange ini adalah untuk menghasilkan teknologi yang dapat digunakan semua orang untuk mendeteksi dengan lebih baik ketika AI telah digunakan untuk mengubah video untuk menyesatkan pemirsa," kata kepala teknis Facebook, Mike Schroepfer.