JAKARTA - Teori Habibie atau Faktor Habibie dalam dunia penerbangan memungkinkan pesawat terbang memiliki keamanan yang tinggi. Dengan teori tersebut, teknisi bisa meminimalisir kegagalan struktural pada pesawat terbang.
Dikutip dari Quora, pada akhir 1940-an dan 1950-an, teknologi pesawat berkembang, tetapi banyak insinyur tidak sepenuhnya memahami mengapa beberapa pesawat mengalami kegagalan struktural katastrofik dalam penerbangan stabil.
Pada 1960-an pesawat menjadi lebih cepat dan mesinnya lebih kuat, sehingga efek kelelahan material menjadi sumber nyata masalah kegagalan struktural. Maka, para ilmuwan pada 1960-an mulai menganalisis apa yang menyebabkan keretakan komponen pesawat struktural secara terperinci.
Setiap bahan memiliki umur dan ketahanan hingga waktu tertentu, yang bisa bengkok sebelum akhirnya pecah atau retak. Setiap material bisa pecah cepat atau lambat, dan beberapa material mungkin bisa pecah untuk waktu yang lama.
Baca juga: Cegah Pesawat Hancur, BJ Habibie Cetuskan Teori Crack