JAKARTA- BJ Habibie memiliki segudang prestasi di dunia penerbangan. Bahkan ia juga menjadi penemu teori keretakan pesawat atau crack progression yang merupakan teori yang diterapkan untuk mencegah pesawat hancur selama penerbangan.
Teori tersebut juga dikenal sebagai Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Fungsi Habibie. Dikutip dari website resmi PT Dirgantara Indonesia, Kamis (12/9/2019) teori ini ditemukan Habibie pada dekade 60-an. Menariknya, ini juga telah menjadi jawaban selama 40 tahun sejarah penerbangan komsersial.
Bahkan, teori telah diakui oleh lembaga penerbangan Eropa. Serta diadopsi dalam pesawat komersil pada jamannya, sebut saja A300 yang diproduksi Airbus pada 1972 hingga 2006. Untuk diketahui, Airbus merupakan perusahaan penerbangan untuk negara-negara Eropa, Perancis, Jerman, Spanyol, dan Amerika.
Baca Juga: Kominfo: BJ Habibie Panutan di Bidang Teknologi
Tidak sampai disitu, Habibie juga membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu membuat pesawat utuh. Pada 1976, Habibie mendirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia.
Kemudian, Habibie juga menginisiasi pembuatan pesawat Gatotkaca N-250 yang diterbangkan pertama kali pada 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandun. Sayangnya, pesawat gagal diproduksi masal karena adanya krisis moneter pada 1997.