JAKARTA- Sebanyak 25 penerima Anugerah Democratic Resilience akan menjadi Pejuang Anti Hoaks Nusantara. Mereka terdiri dari perwakilan instansi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan dan pendidikan dari seluruh Indonesia. Diantaranya yakni Devie Rahmawati (Klinik Digital Vokasi UI), Anita Wahid, Giri Lukman (Mafindo), Frederik Sarira (C-Save), Purnomo Satriyo (Bawaslu), Nadia Atmaji, Rory Asyari, Agnes Theodora (Jurnalis), dan Rizki Ameliah (Kominfo).
Para penerima award juga diberi kesempatan selama 2 minggu di Australia untuk belajar upaya hidup dengan sehat di dunia digital. Adapun beberapa mata kuliah yang akan diikuti ialah Responding to Hoax, Slander, Hate Speech and Misinformation in Digital Media and Social Media, Verification Training: Improving Media Profesionalism/Credibility, 5RS (Rights, Respect, Responsibility, Reasoning and Resilienc, Building Digital Communities dan banyak lagi.
Lebih lanjut, sepulangnya dari Austalia penerima Award juga menyusun sebuah proyek Literasi Digital yang akan dipresentasikan tahun 2019, untuk dilakukan evaluasi oleh tim Queensland University of Technology (QUT) untuk memastikan bahwa program tersebut dapat memiliki dampak yang luas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Begini Cara Bikin Hoaks dari Media Ternama, Hati-Hati