JAKARTA - Tak bisa dipungkiri masyarakat sekarang ini sudah semakin melek teknologi. Dalam keterangan resmi yang diterima Okezone, Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK-BPPT), Michael A. Purwoadi mengungkapkan jika tampaknya masyarakat mulai jenuh dengan pemilihan suara yang belakangan ini berpotensi dimanipulasi.
Sehingga kehadiran e-voting layak menjadi sebuah metode yang patut diterapkan. Meskipun demikian, dalam penyelenggaraan e-voting pasti akan terjadi pro dan kontra.
“Teknologi e-voting menjamin berlangsungnya pemungutan suara dan perhitungan menggunakan TIK demi Pemilu yang transparan, jujur dan akuntabel serta dapat diaudit di tiap tahapannya, layak dijadikan metode yang tepat untuk melaksanakan pemilu,” jelas Purwoadi.
Mengenai konsep e-voting Purwoadi menuturkan bahwa secara prinsip, sistem pemilihan elektronik itu menghilangkan teknis manual pada sistem pemilihan konvensional, seperti surat suara dan perhitungan manual serta rekapitulasi otomatis dan berjenjang.
Kemudian sistem pemilihan dan pemungutan elektronik mempunyai lima unsur perangkat, yaitu pembaca KTP-el, generator kartu V-token, pembaca kartu pintar, e-voting, dan printer kertas struk.