Model yang terkena dampak tersebut merupakan mobil yang diproduksi Tesla mulai Februari 2014 hingga Desember 2016. Demikian seperti dikutip dari AFP, Jumat (18/1/2019).
Terkait masalah ini, produsen Tesla enggan berkomentar terkait kampanye perbaikan yang akan dilakukan olehnya. Tesla juga tidak mengungkap jumlah mobil listrik model S yang telah dijualnya di China.
Sebelumnya bos Tesla Elon Musk baru saja akan membuka pabrik perakitannya di China. Pembangunan pabrik baru tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 500 ribu unit per tahun, seiring dengan meningkatnya penjualan mobil listrik di negara tersebut.
Produsen airbag Takata sendiri saat ini telah bangkrut sejak 2017, akibat permasalah produknya yang berdampak pada recall banyak merek mobil di berbagai negara.
(Mufrod)