Dewasa ini, pendapatan dan laba besar tidak lagi dipandang sebagai satu-satunya tolok ukur atas kesuksesan suatu usaha. Dengan hadirnya beragam teknologi dan solusi perangkat lunak canggih, transformasi digital kini tidak lagi berpatok pada proses bisnis dan kegiatan operasional lainnya yang semata-mata dilakukan demi meraih keuntungan. Berbagai faktor lainnya seperti kesejahteraan pekerja, kepuasan kerja, kelestarian lingkungan dan dampak positif yang dihasilkan bagi komunitas sekitar merupakan hal yang penting yang seharusnya tidak luput dari perhatian pengusaha. Tentunya, kesemua hal ini akan dapat tercapai bila sebuah perusahaan memiliki tujuan (purpose) yang jelas.
Menurut penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Ernst & Young, perusahaan yang bertindak atas dasar tujuan tertentu akan lebih dihargai, dan memiliki nilai lebih di mata para investor dan masyarakat di mana ia berada, dibandingkan dengan pengusaha yang bertindak semata-mata untuk kepentingan pribadinya atau demi mencapai kepuasan finansial. Selain itu, perusahaan yang mampu menciptakan dampak positif bagi komunitas sekitarnya melalui tujuan tersebut, akan memiliki ketahanan bisnis yang lebih unggul.
Di dalam dunia teknologi informasi sendiri, pentingnya peran tujuan kini tengah hangat diperbincangkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di berbagai belahan dunia. Beberapa fokus yang tengah ditelaah mencakup definisi tujuan di dalam sebuah organisasi, cara pencapaian tujuan organisasi secara efektif, cara mengelola pekerjaan di masa depan sehingga dapat berjalan seiring dengan tujuan organisasi, dan apa kiranya arti tujuan tersebut bagi kelangsungan hidup sebuah organisasi.
Perusahaan teknologi informasi kini diketahui tengah berlomba untuk mentransformasi cara kerjanya sehingga dapat lebih terarah dan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Tak hanya keuntungan dan kualitas produk, dikatakan bahwa setiap perusahaan harus memiliki sebuah tujuan untuk dapat diterima oleh komunitasnya.
Menurut hasil penelitian konsultan purpose dan motivator Aaron Hurst, dinyatakan bahwa 42% dari perusahaan yang tidak memiliki tujuan usaha mengalami penurunan pendapatan dalam 1 tahun kalender bisnis, sedangkan perusahaan yang memiliki tujuan bisnis yang nyata (“purpose-led”) menunjukkan pertumbuhan usaha sebesar 85% .