JAKARTA - Penyedia layanan streaming musik, Pandora, baru-baru ini diperkarakan oleh perusahaan pembayaran PayPal. Keduanya berseturu soal logo dan warnanya yang sekilas dianggap mirip.
PayPal menuduh Pandora menggunakan logo huruf P berwarna biru agar bisa mengelabui konsumen untuk mendompleng popularitasnya. Menurut pengakuan PayPal, akibatnya saat ini pengguna layanan mereka mengalami keadaan yang tak stabil.
Dilansir Gizmodo, Selasa (23/5/2017), dalam tuntutan yang diajukan ke pengadilan federal Manhattan, pengacara PayPal mencatat bahwa Pandora menghadapi tantangan bisnis yang serius dari Spotify dan Apple Music dan tak memiliki upaya untuk mendapatkan keuntungan.
“Pandora meninggalkan logo yang sudah lama digunakannya dan mendompleng logo PayPal yang semakin populer sebagai bagian dari upayanya untuk mengejar persaingan,” tulis PayPal.
PayPal meminta pengadilan untuk melarang Pandora terus menggunakan logo yang tampak serupa. Upaya damai telah ditempuh PayPal untuk menyelesaikan masalah ini, namun kabarnya ditolak oleh Pandora.
“Karena Pandora tidak setuju untuk menyelesaikan masalah ini secara damai, kami tidak memiliki pilihan selain mengajukan tuntutan hukum ini untuk melindungi kedua merek kami dan pengalaman PayPal bagi lebih dari 200 juta pengguna,” kata pengacara PayPal.
Pandora memulai debutnya pada Oktober. Kemiripan antara logonya dengan PayPal langsung dicatat oleh pengguna dan berbagai media.
Pandora memang tengah berjuang menyelamatkan bisnisnya. Sebelumnya, perusahaan ini juga telah mempertimbangkan meski akhirnya menolak tawaran akuisisi dari perusahaan induk radio Sirius XM.
Sayangnya, terkait masalahnya dengan PayPal, Pandora enggan memberikan banyak komentar."Kami tidak memiliki banyak komentar mengenai masalah ini selama tuntutan ini masih dalam proses," kata juru bicara Pandora.
(Kemas Irawan Nurrachman)