BEIJING – Raksasa teknologi China Tencent Holding yang berada di balik kiprah WeChat di China, dilaporkan baru saja merampungkan akuisisi mereka dengan pengembang League of Legends, Riot Games.
Menurut Superdata Research game tersebut memiliki lebih dari 100 juta pemain setiap bulan, yang meraup pendapatan sekira USD1,5 miliar per tahun untuk pengembang berbasis di Los Angeles.
Perusahaan mengakuisisi saham Riot Games sebanyak 93 persen pada Februari 2011 seharga USD400 juta. Menurut Patrick Walker, analis di perusahaan riset EEDAR, Riot saat ini senilai USD500 juta. “Dengan EEDAR memperkirakan pendapatan League of Legends lebih dari USD1 miliar per tahun, ini berarti nilai lebih tinggi USD1 miliar dan Tencent akan membayar banyak uang untuk tujuh persen sisa saham perusahaan,” kata Walker seperti dilansir Fortune, Kamis (24/12/2015).
Tencent melihat potensi untuk game multiplayer online battle arena (MOBA) dari awal tahun. Perusahaan menandatangani kesepakatan distribusi China untuk League of Legend pada November 2008 dan membuat investasi awal di Riot Games pada 2009.
Menurut perkiraan dari perusahaan riset Newzoo, games tersebut memiliki 85 juta pengguna aktif bulanan, setidaknya 40 juta di antaranya beradai di China. “Dua tahun lalu, Tencent secara tidak langsung menyatakan lebih dari setengah pemain mereka berasal dari China,”kata CEO Newzoo Peter Warman.
Warman percaya bahawa Tencent memiliki tiga prioritas utama, pertumbuhan pangsa pasar game barat secara keseluruhan, pertumbuhan pasar game mobile global, dan mendominasi eSport di China. Berbeda dari penerbit Barat, penerbit game Asia yang paling sering memiliki strategi yang melibatkan konten sendiri serta saluran distribusi.
Sementara Riot Games merupakan bagian penting dari strategi video game global Tencent, Warman mengatakan, Tencent mengontrol porsi yang signifikan dari Glu Mobile dan memiliki setidaknya 10 persen saham di Activision Blizzard Inc.
(Dini Listiyani)