Korsel Dakwa 10 Orang atas Dugaan Pencurian Teknologi Chip Samsung

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 27 Desember 2025 13:53 WIB
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Share :

JAKARTA – Jaksa Korea Selatan telah mendakwa 10 orang atas dugaan membocorkan teknologi pembuatan chip memori kepada produsen chip China, ChangXin Memory Technologies (CXMT). Pihak berwenang mengatakan kasus ini membantu membuka jalan bagi pengembangan memori bandwidth tinggi (HBM) oleh China, komponen penting untuk komputasi kecerdasan buatan.

Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul mengatakan pada Selasa (23/12/2025) bahwa lima orang, termasuk mantan eksekutif dan insinyur Samsung Electronics, didakwa dan ditahan karena melanggar undang-undang perlindungan teknologi industri Korea Selatan, sementara lima orang lainnya didakwa tetapi diizinkan dibebaskan dengan jaminan.

Jaksa mengatakan seorang mantan peneliti Samsung Electronics yang meninggalkan pekerjaannya untuk bergabung dengan CXMT menyalin ratusan langkah proses pembuatan DRAM milik perusahaan secara manual, mencatat resep proses terperinci yang mencakup spesifikasi peralatan, urutan, dan optimasi hasil produksi. Catatan tulisan tangan tersebut kemudian digunakan untuk merekonstruksi alur manufaktur di CXMT, kata mereka, sebagaimana dilansir Reuters.

Investigasi juga menemukan bahwa CXMT memperoleh teknologi DRAM tambahan dari SK Hynix melalui pemasok, yang semakin mempercepat pengembangannya.

 

Samsung Electronics, SK Hynix, dan CXMT menolak berkomentar.

Pernyataan pada Selasa tidak menyebutkan nama perusahaan yang terlibat, tetapi jaksa penuntut mengonfirmasi nama-nama perusahaan tersebut secara terpisah kepada Reuters.

Teknologi yang bocor melibatkan proses DRAM 10 nanometer yang dikembangkan Samsung dengan biaya KRW 1,6 triliun, kata jaksa penuntut, menambahkan bahwa Samsung adalah satu-satunya perusahaan yang telah mengomersialkan teknologi tersebut pada saat itu.

Jaksa penuntut mengatakan CXMT kemudian menyesuaikan dan memvalidasi data yang dicuri agar sesuai dengan peralatannya sendiri, sehingga memungkinkan perusahaan tersebut mencapai produksi DRAM 10 nanometer pada 2023, pencapaian pertama oleh perusahaan China.

 

Penggunaan ilegal teknologi tersebut membuka jalan bagi pengembangan HBM oleh CXMT, kata jaksa penuntut, menambahkan bahwa kerugian bagi perusahaan seperti Samsung Electronics diperkirakan mencapai setidaknya puluhan triliun won.

CXMT, yang mengincar pencatatan saham di Shanghai dengan valuasi USD 42 miliar, bulan lalu meluncurkan generasi terbaru DRAM-nya, yang dikenal sebagai DDR5, sebagai tantangan langsung bagi para pesaingnya dari Korea Selatan.
 

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya