JAKARTA - Pasar otomotif Indonesia mengalami tekanan sepanjang tahun ini. Namun, kondisi tahun di depan diprediksi bisa lebih baik dibandingkan 2025.
Untuk tahun 2026, Mazda melihat peluang pemulihan yang bertahap. Semester pertama diperkirakan masih stabil. Sementara akselerasi pertumbuhan dapat terjadi pada semester kedua.
Namun, pemulihan ini memerlukan prasyarat, seperti stabilitas sosial, birokrasi yang memudahkan, kompetisi industri yang positif, dan sinergi lintas ekosistem.
“Kurva daya beli diharapkan kembali naik. Dengan ekosistem yang sehat dan kolaboratif, industri ini akan menemukan momentum-nya,” ujar Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2025).
Untuk tahun depan, Mazda akan menerapkan strategi segmentasi yang lebih presisi. Mazda akan menyasar konsumen yang mengutamakan kenyamanan berkendara, kebanggaan terhadap desain dari mobil yang dimiliki.