Prabowo juga telah mengisntruksikan agar setiap instansi negara memiliki Computer Security Incident Response Team (CSIRT), yang akan menjadi garis depan dalam upaya mengatasi serangan siber pada instansi terkait.
CSIRT adalah tim yang bertugas untuk mencegah, menanggulalngi dan mengelola keadaan darurat terkait keamanan siber, serta koordinasi upaya respons insiden yang terjadi. Tim ini diharapkan dapat mendukung respon insiden keamanan komputer sehingga lebih cepat dan efisien, sehingga memperoleh kembali kendali dan meminimalkan kerusakan.
Langkah-langkah pemerintahan baru dalam menangani rentannya ketahanan siber di Indonesia ini perlu dinanti dan didukung agar lebih efektif. Terkait hal ini, langkah yang diambil Presiden Prabowo kurang lebih dirasa sudah berada di jalur yang tepat.
Pakar keamanan siber Goutama Bachtiar, sinergi respon pemerintah saat menghadapi isu keamanan siber adalah sesuatu yang perlu diperhatikan. Berkaca dari insiden serangan ransomware di PDNS, Goutama mencatat bahwa saat itu berbagai lembaga terkait memberikan responnya masing-masing, yang tidak hanya membingungkan bagi publik, tetapi juga tidak efektif.
Dia berharap respon instansi pemerintah pada saat kejadian serupa bisa disampaikan melalui satu pintu dengan sinergi dari berbagai pihak terkait.
“Sehingga tidak membingungkan dan memberi informasi yang jelas kepada publik,” kata Goutama dalam wawancara dengan Okezone beberapa waktu lalu.