TOKYO - Honda Motor Jepang akan menggandakan investasi elektrifikasi dan perangkat lunaknya menjadi sekitar 65 miliar Dollar AS selama 10 tahun hingga 2030.
CEO Honda Toshihiro Mibe, mengatakan, pihaknya berencana menghabiskan total 10 triliun yen ($64,88 miliar) untuk elektrifikasi dan perangkat lunak selama periode tersebut. Jumlah itu dua kali lipat dari jumlah yang dijanjikan pada April 2022.
Mibe menjelaskan, Honda pertama-tama harus memastikan dapat memperoleh baterai secara andal dan mencapai pengurangan biaya serta peningkatan kinerja sebelum berfokus pada kendaraan yang ditentukan perangkat lunak.
“Untuk memperkuat pengembangan perangkat lunak, kami menyadari jumlah yang telah kami tetapkan dua tahun lalu tidaklah cukup. Jadi, kami meningkatkan porsinya secara signifikan,” ujar Mibe, melansir Reuters (18/5/2024).
Ia menjelaskan, model seri kendaraan bertenaga baterai yang akan mulai diluncurkan Honda pada 2026 akan memiliki daya jelajah 482 km atau lebih. Ia berjanji untuk melengkapi mobil tersebut dengan paket baterai ultra-tipis dan baterai yang baru dikembangkan.
Selain itu, Honda akan memangkas biaya pengadaan baterai di Amerika Utara hingga lebih dari 20% pada 2030 dan mengurangi biaya produksi sekitar 35%, sebagian dengan meningkatkan integrasi suku cadang.
Produsen mobil terbesar kedua di Jepang itu pertama kali meluncurkan "Honda 0 Series" bertenaga baterai pada Januari sebagai upaya jangka panjang untuk mengejar pesaing global dalam transisi ke kendaraan listrik.