Untuk diketahui, telomer adalah struktur yang terbuat dari urutan DNA dan protein yang ditemukan di ujung kromosom. Setiap kali sel membelah, sel-selnya menjadi lebih pendek. Begitu telomer hilang, sel akan mati, jadi dengan memanjangkan telomer, sel akan hidup lebih lama dan proses penuaan melambat.
Ilmuwan tersebut menyatakan bahwa telomernya tidak sepanjang saat pertama kali keluar, namun masih lebih panjang dari sebelumnya. Sayangnya dia tidak memberikan informasi atau bukti tambahan apa pun tentang penelitian atau pengukurannya.
Dituri percaya bahwa pembalikan usia ini disebabkan oleh hidup di lingkungan bertekanan tinggi yanh juga dikenal sebagai lingkungan ‘hiperbarik’. Ia berharap agar penelitian lanjutan bisa dilakukan.
Dituri yakin terapi hiperbarik adalah sesuatu yang perlu ditelusuri untuk penyakit seperti kolitis ulserativa, penyakit usus kronis yang terkait dengan peradangan.
(Rahman Asmardika)