JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria baru-baru ini memberikan sorotan terhadap perkembangan AI yang dinilai berpeluang untuk mendukung transformasi ekonomi dan keberlanjutan pengelolaan lingkungan hidup.
Dilansir dari laman resmi Kominfo, Kamis (9/11/2023), pernyataan tersebut disampaikan langsung dalam acara Green Press Community (SIEJ) bertema “Komunikasi, Jurnalisme, AI, dan Digitalisasi dalam Narasi Isu Lingkungan” di Gedung Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan yang berlangsung pada 8 November lalu.
“Sebagai salah satu teknologi digital yang kerap dimanfaatkan untuk penanganan isu lingkungan, teknologi artificial intelligence memiliki potensi yang signifikan bagi transformasi ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di acara tersebut.
Lebih lanjut, Wamenkominfo menjelaskan bahwa kehadiran teknologi berbasis AI dapat membantu keberlanjutan pengelolaan lingkungan hidup yang diantaranya telah terbukti mampu mengurangi emisi karbon sebesar 20% dan berkurangnya pemanfaatan sumber daya alam hingga 90% – data dari UN Environment Program Tahun 2023.
Beberapa contoh penerapan AI yang berguna dalam keberlanjutan pengelolaan lingkungan hidup juga disertakan dalam pernyataan lain. Di antaranya adalah utilisasi AI dalam kendaraan otonom elektrik yang ramah lingkungan, smart agriculture yang mendorong keberlanjutan pangan, serta inovasi berbasis AI yang memberikan informasi real time mengenai titik polusi udara, kemacetan lalu lintas, hingga pembakaran hutan dan perburuan liar.
Pihak Kementerian Kominfo sendiri mengaku telah menyiapkan sejumlah regulasi guna menyikapi pesatnya penggunaan teknologi AI ini secara konsen dan adaptif. Menurut pihak mereka, UU Perlindungan Data akan menjadi salah satu regulasi yang berkaitan erat dengan penerapan AI nantinya.
“Selain ada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, ada Undang-Undang PDP (UU Perlindungan Data Pribadi) yang peraturan pemerintah-nya lagi kita bahas sekarang ini cukup penting. UU PDP sangat erat kaitannya nanti dengan perkembangan AI, karena AI ‘makanannya’ data,” ungkap Wamenkominfo. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )