JAKARTA - Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Fadhilah Mathar menanggapi soal penghentian proyek Hot Backup Satellite (HBS). Fadhilah blak-blakan bahwa pemberhentian dilakukan untuk berfokus pada pembangunan proyek Satria 1.
"Memang kami punya resources yg terbatas. Kami akan prioritaskan untuk pembangunan ground segmen dari Satria-1 yg memerlukan anggaran yang tidak kecil, sangat besar," ujar Fadhilah di Kantor BAKTI Kominfo, Rabu (24/10/2023).
Menurunnya urgensi proyek HBS juga tidak lepas dari keberhasilan peluncuran satelit Satria-1 pada Juni lalu, mengingat proyek HBS yang menelan anggaran Rp 5,2 triliun itu sejatinya dirancang sebagai satelit cadangan jika Satria-1 gagal meluncur.
Sehingga berdasarkan paparan Fadhilah, saat ini anggaran proyek HBS telah dialokasikan untuk pembelanjaan terkait dengan ground segment yang akan disebar di 37.500 wilayah Indonesia dan ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun 2024 mendatang.
"Jadi itu alasan utamanya karena itu tadi prioritas harus dilakukan BAKTI karena keterbatasan anggaran," pungkas Fadhilah.
Untuk diketahui, proyek satelit HBS senilai Rp5,2 triliun telah dinyatakan berakhir sejak beberapa waktu lalu. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi secara langsung juga sudah menyampaikan bahwa penghentian proyek di tengah jalan didasarkan atas rekomendasi Satgas BAKTI Kominfo.