KEHADIRAN Nintendo Switch 2 semakin nyata terjadi usai Activision telah diberi pengarahan tentang perangkat game tersebut sejak tahun lalu. Hal ini terungkap dalam email internal dari kasus FTC vs Microsoft.
Dikutip dari The Verge, Selasa (19/9/2023), para eksekutif Activision, termasuk CEO Bobby Kotick, telah bertemu dengan para eksekutif Nintendo pada bulan Desember 2022 untuk membahas Switch generasi berikutnya.
Dalam rantai email internal juga terungkap bahwa Chris Schnakenberg, kepala strategi platform dan hubungan mitra Activision, menyiapkan ringkasan Switch NG yang merupakan Switch generasi berikutnya di dalam dokumen berlabel “NG Switch Draft.pdf.”
Dokumen tersebut telah banyak disunting, namun terungkap bahwa performa Switch generasi berikutnya akan mendekati PS4 dan Xbox One. Rencana menggembirakan ini diharapkan dapat membuat sesuatu yang menarik untuk NG Switch.
Ringkasan pengarahan eksekutif dan materi persiapan kemudian dikirim ke Kotick menjelang pertemuan tanggal 15 Desember dengan CEO dan presiden Nintendo Shuntaro Furukawa. Kotick kemudian bersaksi di sidang FTC vs Microsoft bahwa dia menyesal tidak membawa Call of Duty ke Switch.
Hal ini menimbulkan pertanyaan dari pengacara FTC dan Hakim Jacqueline Scott Corley tentang Call of Duty di Switch. FTC mengungkapkan bahwa perjanjian yang ditandatangani Microsoft dengan Nintendo juga dimaksudkan untuk menghadirkan game Call of Duty masa depan ke konsol Nintendo masa depan jika kesepakatan Microsoft Activision Blizzard disetujui oleh regulator.
"Kami akan mempertimbangkannya setelah kami memiliki spesifikasinya, tetapi kami belum memilikinya saat ini. Kami melewatkan kesempatan untuk Switch generasi terakhir ini, tetapi kami harus menunggu hingga spesifikasinya," kata Kotick.