Misalnya, AI dapat mengetahui bahwa orang cenderung menekan satu tombol sepersekian detik lebih lambat dari yang lain berdasarkan gaya mengetik mereka. Hal inilah yang dipelajari oleh AI hingga mereka bisa menebak password seseorang.
Para peneliti menggunakan CoAtNet, yang merupakan pengklasifikasi gambar AI, untuk serangan tersebut, dan melatih model tersebut pada 36 penekanan tombol pada MacBook Pro yang masing-masing ditekan 25 kali.
Serangan ini sangat berbahaya karena dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya. Penjahat dapat dengan mudah menempatkan smartphone dengan mikrofon di dekat keyboard dan menggunakan model AI untuk mencuri password dan informasi sensitif lainnya.
Untuk mencegah serangan tersebut, para peneliti menyarankan untuk tidak sembarangan memberikan izin aplikasi untuk mengakses mikrofon sebagai bagian dari ketentuan layanan (term of service). Mereka juga menyarankan untuk rutin mengganti password email dan akun-akun lainnya yang rentan diretas.
(Saliki Dwi Saputra )