SEORANG Software Engineer, Miana Windall mengaku memiliki sekitar 25 chip yang ditanam di dalam kulitnya. Semua chip itu ada dari sekedar magnet hingga teknologi RFID yang umum digunakan untuk identifikasi diri.
Meski terkesan menakutkan, Windall mengaku tertarik menggunakan ide gila tersebut dari pengalamannya. Menurutnya, dengan adanya chip RFID dapat membuat seseorang menggantikan fungsi kunci untuk proses scanning keluar masuk kantor, ruangan, hingga menyalakan mobil Tesla.
“Tanam chip tidak berfungsi seperti film-film Hollywood, mereka bahkan tidak aktif atau hidup saat tidak ada pembaca yang berada dalam jarak dekat,” kata pendiri Dangerous Things, Amal Graafstra, dikutip dari Engadget, Minggu (13/8/2023).
Secara sederhana teknolgi ini akan menyalin konfigurasi kunci tertentu ke dalam chip. Sehingga pengguna harus mengetahui 'kunci' apa yang mereka perlukan.
Meski terkesan menakutkan, Graafstra yang menyediakan layanan implan RFID menyarankan agar seseorang memiliki informasi cukup terkait kebutuhan mereka, sebelum menanamkan chip ke tubuh mereka.
"Cari tahu tentang {kebutuhan} Anda dan pastikan apa yang Anda inginkan sebelum menjalankan operasi," kata Graafstra.