SAAT Pandemi Covid-19 hampir seluruh dunia menerapkan lock down untuk menjaga agar virus tersebut tidak menyebar secara masif. Akibatnya, banyak orang terkurung di rumah dan tidak bisa berkegiatan seperti biasanya.
Banyak yang akhirnya menghabiskan waktu untuk bermain game secara online bersama-sama. Nah, salah satu game yang booming karena pandemi adalah Among Us.
Game ini cukup booming lantaran kita memang tidak memerlukan skill khusus untuk bermain. Para player cukup membuat "alibi" yang menyatakan mereka tidak bersalah, meskipun sebenarnya mereka adalah seorang pembunuh.
Meski demikian, pamor game ini pun perlahan menurun seiring membaiknya kondisi dunia. Tiga tahun setelah meledak menjadi sensasi era pandemi, CBS Studios tengah mengembangkan serial animasi Among Us.
Seri baru ini akan didasarkan pada premis permainan, dengan pembunuh yang menyabotase kapal, menikam anggota kru dari belakang, dan umumnya membuat kekacauan. Siapa yang akan menjadi Impostor? Mungkin kita akan mengetahuinya di akhir musim.
Pengembang Among Us Innersloth pun terlibat dalam proyek ini. Sejak Among Us pertama kali meledak pada 2020, Innersloth memang berusaha membangun popularitasnya, termasuk mengembangkan versi VR dan berpartisipasi dalam berbagai cross over.
Mereka bahkan membuat manga one-shot sendiri. Sekuel sedang dalam pengembangan, tetapi pekerjaan ditinggalkan demi pengerjaan ulang basis kode game asli. Titmouse, studio di balik Big Mouth dan Star Trek: Lower Decks, ditunjuk untuk menangani animasinya.
Dipimpin oleh Owen Dennis, yang mengerjakan Reguler Show sebagai penulis dan artis papan cerita sebelum membuat Infinity Train, serial Cartoon Network tentang kereta tanpa akhir yang dipenuhi dengan dunia yang khayalan.
Among Us berharap menjadi film yang juga mengeksplorasi adaptasi dari game seperti The Last Of Us, yang meluncur pada 2023 ini. Tren yang berlangsung menunjukkan pengaruh besar yang dimiliki game terhadap budaya populer, dan ini menarik mata pembuat film di Hollywood.
(Martin Bagya Kertiyasa)