KUCING merupakan salah satu hewan peliharaan populer di dunia. Mereka kerap memperlihatkan tingkah laku dan sifat unik yang terkadang membuat bingung pemiliknya, seperti mata yang menyala ketika terkena cahaya.
Mata kucing yang bersinar di kegelapan ini sudah bukan hal yang baru lagi. Ketika disorot cahaya, mata kucing langsung berubah warna menjadi kuning, oranye, atau kehijauan yang terang menyala.
Tidak sedikit orang yang mengaitkan kemampuan kucing mengeluarkan cahaya ini dengan hal-hal supranatural, misalnya melihat makhluk halus. Namun faktanya, ada alasan ilmiah mengapa mata kucing dapat menyala dalam kegelapan.
Sebagaimana dilansir dari SciTechDaily, kucing punya kemampuan melihat dalam gelap yang lebih baik daripada manusia. Hal ini karena pupilnya yang mampu melebar atau menyempit sesuai kondisi cahaya.
Dalam keadaan minim cahaya, pupil dapat membesar sekitar 50% dari pupil manusia. Dengan begitu cahaya yang masuk ke mata kucing bisa lebih banyak.
Selain pupil, mata kucing punya keistimewaan lain yang disebut tapetum lucidum atau yang dikenal juga dengan sinar mata. Hal inilah yang menyebabkan mata kucing bisa bersinar dalam kegelapan saat disorot cahaya.
Letak tapetum lucidum tepat berada di belakang retina mata. Dia berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi sinyal listrik, dan mengirimkannya ke otak untuk menginterpretasikan gambar.
Tapetum lucidum kucing terdiri dari sel-sel kristal mirip seperti cermin yang akan memantulkan cahaya kembali ke retina. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi retina untuk menyerap lebih banyak cahaya.
Tapetum lucidum memiliki senyawa reflektif yang disebut riboflavin, sejenis vitamin B. Riboflavin memperkuat cahaya hingga gelombang tertentu yang meningkatkan sensitivitas retina melihat dalam keadaan redup.
Tapetum pada mata kucing sering mengeluarkan cahaya kuning-hijau atau kuning-oranye. Tapi untuk warnanya lebih bervariasi, seperti iris mata yang bisa berwarna hijau, kuning, biru, atau keemasan.
Hewan dengan tapetum lucidum agak kurang dalam hal ketajaman visual untuk melihat saat keadaan redup. Cahaya yang dipantulkan tapetum membuat objek terlihat lebih kabur. Hal ini mengharuskan kucing mendekat ke objek untuk melihatnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)