Menurut Royal Society of Chemistry, rhodium terdapat sekitar 0,000037 bagian per juta di dalam kerak Bumi. Kebanyakan logam mulia ini ditemukan di kawasan Afrika Selatan dan Rusia.
Rhodium bisa dijadikan produk sampingan dari penyulingan bijih tembaga dan nikel yang mengandung hingga 0,1 persen logam mulia. Diperkirakan ada sekitar 16 ton rhodium yang diproduksi setiap tahun dengan cadangan 3.000 ton. Data tahun 2019 menunjukkan bahwa 90% permintaan rhodium berasal dari sektor auto-katalis dalam produksi konverter katalitik.
Rhodium pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Inggris, William Hyde Wollaston pada tahun 1803 silam. Dia yang mengekstraksi unsur tersebut dari sepotong bijih platina dari Amerika Selatan.
Umumnya mineral ini ditemukan bersamaan dengan endapan platina. Kala itu Wollaston menghilangkan platina dan paladium sehingga meninggalkan bubuk merah tua yang diolah dengan gas hidrogen untuk menghasilkan logam mulia rhodium.
(Martin Bagya Kertiyasa)