2 Tahun Berdirinya BRIN, Ratusan Kekayaan Intelektual Baru Sudah Didaftarkan

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Rabu 03 Mei 2023 13:50 WIB
BRIN. (Foto: BRIN)
Share :

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berusia dua tahun, sejak dibentuk pada 28 April dua tahun silam. Kala itu, BRIN ditunjuk Presiden Jokowi sebagai lembaga yang menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengungkapkan tepat pada 28 April 2021, menjadi awal babak baru perjalanan riset dan inovasi Indonesia. Dasar perubahan itu yakni Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 sebagai turunan UU Nomor 11 Tahun 2019 pasal 48.

“Kita sadari, walaupun telah berjalan selama dua tahun, perubahan menuntut komitmen yang kuat, keteguhan, dan persistensi seluruh sivitas BRIN tanpa kecuali. Tiga hal inilah yang menjadi kekuatan dalam unifikasi multi entitas,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Dia melanjutkan, peringatan dua Tahun BRINteraksi mengusung semangat yang lebih menggelora dalam meningkatkan kualitas riset dan kolaborasi dengan publik. “Karena BRIN tidak hanya milik periset, namun milik semua masyarakat Indonesia. Hal ini yang menjadikan BRIN unik, di mana publik bisa ikut menikmati ekosistem riset yang inklusi,” ungkapnya.

Para periset maupun SDM manajemen riset BRIN, lanjut Handoko, telah menunjukkan dedikasi dan kegigihannya, memberikan sumbangsih bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia. “Sehingga, penting bagi BRIN memberikan apresiasi bagi insan BRIN yang telah menunjukkan prestasi,” kata Handoko.

Handoko menjelaskan, ada delapan skema mobilitas periset, termasuk melanjutkan rekrutmen 500 periset muda berkualifikasi S3. Selain itu, ada 9 skema pendanaan riset untuk mendukung aktivitas dari riset di hulu sampai dengan pengembangan produk berbasis riset di industri, serta peningkatan kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri.

“Sepanjang 2022, peningkatan produktivitas periset sangat nyata. 560-an kekayaan intelektual baru telah didaftarkan, 3.000-an publikasi terindeks global telah diterbitkan dengan dampak 26.000-an sitasi. Capaian berdampak lain adalah telah diperoleh 58 lisensi dan alih teknologi ke 350 mitra,” urainya.

“Masih panjang jalan yang harus kita tempuh, untuk benar-benar menjadi pengungkit dan enabler kemajuan ekonomi berbasis iptek di Indonesia,” pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya