Proses pembentukan awan bisa dijelaskan lewat sains. Awan terbentuk ketika tetesan kecil uap air mengembun dari gas menjadi cairan. Proses ini disebut kondensasi, terjadi ketika udara menjadi jenuh dan tidak dapat lagi menahan uap air.
Udara itu sebenarnya penuh dengan partikel-partikel kecil. Para ilmuwan menyebut partikel-partikel ini sebagai aerosol. Orang-orang yang mempelajari cuaca, yang disebut ahli meteorologi menyebut partikel-partikel ini sebagai inti kondensasi awan atau bibit awan.
Hal ini biasanya terjadi ketika udara didinginkan hingga mencapai titik embun. Saat udara naik ke atmosfer, udara akan mengembang dan mendingin. Ketika mencapai titik embun, kondensasi terjadi dan tetesan kecil uap air berubah menjadi air cair dan menempel pada bibit awan yang mengambang di udara.
Setelah melekat pada aerosol, tetesan kecil air cair ini (atau es padat jika berada di posisi yang cukup tinggi di atmosfer) akan bergabung membentuk awan yang biasa kita lihat. Ada banyak faktor yang memengaruhi bagaimana dan di mana awan terbentuk.
Misalnya, ketika Matahari memanaskan “badan” air yang luas, uap air dari penguapan naik ke udara dan akhirnya mendingin menjadi awan.