JAKARTA - Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists, melanjutkan tradisi tahunan setel ulang Jam Kiamat. Kini, arah jam tidak berubah, tetap 100 detik menuju kehancuran Bumi.
Disadur dari The Guardian, Jumat (21/1/2022), Jam Kiamat (Doomsday Clock) pertama kali diluncurkan oleh para ilmuwan 75 tahun lalu.
Jam Kiamat ini, ditujukan sebagai ilustrasi atas kondisi Bumi yang mendekati kehancuran (kiamat), akibat ulah manusia karena pengembangan senjata nuklir, senjata biologis, hingga krisis iklim.
Baca Juga: Cetak Rekor, Ketinggian Semburan Vulkanik Gunung Tonga Capai 39 Km
Salah satu ketua Bulletin of the Atomic Scientists, Sharon Squassoni menerangkan, posisi 100 detik dari Jam Kiamat merupakan yang paling dekat sejak diluncurkan pada 1947.
"Jam kiamat tetap berada di titik 100 detik. Ini bukan kabar gembira," kata Squassoni, perwakilan dari George Washington University, Amerika Serikat.
Dia menjelaskan, posisi 100 detik ini juga tidak berubah sejak 2020 lalu. Ini merefleksikan kalau Bumi masih ditengah bahaya, tidak ada stabilitas, dan rasa aman.
(Ahmad Muhajir)