Diduga dan diketahui pemalsuan usi emisi dilakukan dengan perangkat lunak ilegal yang dipasang di mobil mereka menyebabkan perangkat pengurangan emisi gas tidak beroperasi sepenuhnya selama kondisi mengemudi normal.
Itu berarti menandakan bahwa mobil-mobil tersebut tidak memenuhi tingkat emisi yang diizinkan, tetapi para pembuat mobil memalsukan fakta tersebut dalam tanda-tanda yang dilampirkan pada mobil produksinya.
Diketahui praktik pemalsuan yang bersifat ilegal tersebut pernah dialami oleh beberapa pabrikan mobil serupa seperti Audi-Volkswagen Korea dan Stellantis Korea gabungan 1,06 miliar won untuk tuduhan serupa atas emisi gas.
(Salman Mardira)