“Skenario pengujian akan membantu menginformasikan kesenjangan dalam standar saat ini, untuk memberi manfaat bagi kemajuan industri dalam mengintegrasikan kendaraan AAM ke wilayah udara,” sambungnya.
Insinyur NASA akan memasang lebih dari 50 mikrofon untuk mengukur seberapa keras suara pesawat eVTOL Joby di atas kepala, dan membandingkannya dengan kendaraan lain, seperti helikopter dan drone.
Data tersebut, akan digunakan untuk memberi tahu para pejabat di FAA saat mempertimbangkan bagaimana mengatur mesin eVTOL bermodel baru. Serangkaian penerbangan uji pertama akan dilakukan di Big Sur, California, selama dua minggu ke depan atau lebih.
Menurut startup, yang didanai sebagian oleh Toyota, taksi terbangnya diharapkan mampu menempuh jarak 150 mil dan memiliki kecepatan tertinggi 200 mil per jam menggunakan enam baling-baling yang ditenagai oleh baterai lithium.
(Sazili Mustofa)