Melarikan diri dari kenyataan dengan gaming
Dengan adanya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, beberapa orang mencari aktivitas untuk keluar dari kebosanan, dan data survey menunjukkan bahwa gaming adalah satu bentuk hiburan yang tidak hanya dilakukan untuk menghabiskan waktu, namun juga untuk melarikan diri dari kenyataan.
Hal penting lainnya mengenai karakteristik gamer Indonesia di Twitter adalah mereka bermain game untuk mencari bentuk keadaan normal atau normalcy dan pergi dari kenyataan yang berbeda-beda bagi orang lain. Menciptakan keluarga virtual di game The Sims atau mengembangkan pulau sendiri di game Animal Crossing sepertinya menjadi bentuk pembuatan keadaan normal di kalangan pengguna Indonesia.
Menghindari sosialisasi di dalam game
Bermain game daring dapat berarti terhubung dengan gamer seluruh dunia, atau bahkan dengan teman-teman, tapi tidak bagi gamer Indonesia. Audiens gaming Indonesia di Twitter juga tidak terlalu antusias untuk mengobrol bersama pemain lain dengan waktu yang lama di dalam game. Namun gamer Indonesia fokus untuk menciptakan dunia yang bahagia di dalam game bagi karakter-karakter mereka.
Konektivitas mungkin menjadi isu, tapi keseruan akan tetap ada
Walau tingkat penetrasi ponsel pintar tinggi di Indonesia, konektivitas tetap menjadi isu. Hal ini juga menjadi alasan utama game offline masih populer di kalangan gamer Indonesia. Namun hal tersebut tidak mencegah gamer Indonesia untuk bermain game.
Ada ribuan game offline seru dan menarik untuk menciptakan “dunia baru” bagi gamer untuk rehat sejenak dari kehidupan nyata; seperti misalnya: Animal Crossing, The Sims, dan Candy Crush. Sebagai tambahan; Twitter menemukan sebanyak 16.7 juta Tweets tentang Animal Crossing secara global dari 1-12 Mei 2020.
Meskipun masih banyak game yang dimainkan secara offline, gamer Indonesia di Twitter tetap semangat bermain untuk mendapatkan hiburan. Terkadang mereka membawa kearifan lokal ke dalam game dan berbagi dengan sesama gamer di Twitter.
(Ahmad Luthfi)