JAKARTA - BYD Atto 1 berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia karena memiliki harga yang sangat terjangkau. Bahkan, mobil listrik ini diklaim merebut pasar LCGC (low cost green car) karena harganya di bawah Rp200 juta.
Head of PR & Government BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan mengatakan, pihak belum mengetahui apakah Atto 1 saat ini menjadi incaran pembeli pertama. Ia menyampaikan pihaknya masih mengolah data konsumen Atto 1.
"Kita masih kalkulasi ya, karena ini kita baru delivery. Masih bercampur dengan customer-customer yang mungkin additional. Ada juga replacement. Kita masih mengolah datanya," kata Luther di ICE BSD City, Tangerang, dikutip pada Jumat (28/11/2025).
Luther mengatakan saat ini permintaan terhadap mobil listrik BYD masih cukup tinggi di Indonesia. Bahkan, pihaknya optimistis permintaan akan tetap tinggi tanpa adanya insentif tarif impor mobil listrik.
"Kalau kita lihat secara grafik, dari pertama BYD berdiri sampai sekarang, itu konsisten meningkat secara penjualan. Intinya penjualannya konsisten meningkat, artinya kita confidence tanpa policy incentive yang ada, tapi demand tetap ada," ujarnya.
Bahkan, Luther menyampaikan, BYD optimistis tetap memegang status brand mobil listrik terlaris di Indonesia setelah membangun pabrik. Itu karena pelayanan yang diberikan akan semakin baik dengan produksi lokal.
"Kalau kita berbasis manufaktur, kita justru lebih confidence dan lebih optimis, karena assurance terhadap production dan supply itu lebih clear. Kalau sekarang dengan metode ini, kita mungkin masih dapat kondisi-kondisi tertentu yang membuatnya tidak certain," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)