Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biografi Pangeran Vlad III, Sosok yang Menginspirasi Tokoh Dracula

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Senin, 06 Oktober 2025 |12:18 WIB
Biografi Pangeran Vlad III, Sosok yang Menginspirasi Tokoh Dracula
Biografi Pangeran Vlad III, Sosok yang Menginspirasi Tokoh Dracula (Public Domain via Live Science)
A
A
A

JAKARTA - Vampir merupakan legenda yang sudah ada sejak berabad-abad lalu. Ada sosok vampir terkenal yakni Dracula, karakter fiktif karya penulis Bram Stoker.

Karakterf fiktif itu ternyata terinspirasi dari sosok di dunia nyata. Sang penulis disebut terinspirasi oleh tokoh sejarah nyata bernama Vlad Sang Penusuk alias Vlad III.

Vlad III yang merupakan pangeran Wallachia adalah seorang panglima perang abad ke-15 di wilayah yang sekarang disebut Rumania, di Eropa tenggara. Stoker menggunakan unsur-unsur kisah nyata Vlad untuk karakter utama novelnya yang terbit tahun 1897, "Dracula." Buku ini telah menginspirasi banyak film horor, acara televisi, dan kisah-kisah mengerikan lainnya. Namun, menurut para sejarawan dan sarjana sastra, kedua Drakula ini sebenarnya tidak memiliki banyak kesamaan.

1. Dracula yang Sebenarnya

Vlad Sang Penusuk diyakini lahir pada 1431 di wilayah yang sekarang disebut Transilvania, wilayah tengah Rumania modern. Namun, hubungan antara Vlad Sang Penusuk dan Transilvania masih diperdebatkan, menurut Florin Curta, seorang profesor sejarah abad pertengahan dan arkeologi di Universitas Florida.

"Dracula memang terkait dengan Transilvania, tetapi Dracula yang asli dan bersejarah — Vlad III — tidak pernah memiliki apa pun di Transilvania," ujar Curta, melansir Live Science, Senin (6/10/2025). 

2. Asal Nama Dracula

Pada 1431, Raja Sigismund dari Hongaria — yang kelak menjadi Kaisar Romawi Suci, menurut British Museum — melantik Vlad yang lebih tua ke dalam sebuah ordo kesatria, Ordo Naga. Gelar ini memberi Vlad II nama keluarga baru: Dracul. Nama itu berasal dari kata Rumania kuno untuk naga, "drac."

Putranya, Vlad III, kemudian dikenal sebagai "putra Dracul" atau dalam bahasa Rumania kuno, Drăculea, sehingga menjadi Dracula, tulis sejarawan abad pertengahan Constantin Rezachevici dalam sebuah studi tahun 1999. Dalam bahasa Rumania modern, kata "drac" merujuk pada Iblis, kata Curta.

Menurut Rezachevici, Ordo Naga dikhususkan untuk satu tugas tunggal: mengalahkan Kesultanan Utsmaniyah. Terletak di antara Eropa Kristen dan wilayah Muslim Kesultanan Utsmaniyah, kerajaan asal Vlad II (dan kemudian Vlad III), Wallachia, sering menjadi medan pertempuran berdarah ketika pasukan Utsmaniyah bergerak ke barat menuju Eropa dan pasukan Kristen memukul mundur para penjajah.

Bram Stoker membaca sebuah buku tentang Wallachia pada tahun 1890, tulis profesor bahasa Inggris Elizabeth Miller dalam "Dracula: Sense and Nonsense" (Desert Island Books, 2020). Meskipun buku itu tidak menyebutkan Vlad III, Stoker terkesan dengan kata "Dracula." Ia menulis dalam catatannya bahwa "Dracula dalam bahasa Wallachia berarti iblis." Stoker kemungkinan memilih nama karakternya Dracula karena asosiasi kata tersebut yang mengandung unsur iblis.

Teori Vlad III dan Dracula adalah orang yang sama dikembangkan dan dipopulerkan sejarawan Radu Florescu dan Raymond T McNally dalam buku mereka "In Search of Dracula" (New York Graphic Society, 1972). Meskipun tidak diterima semua sejarawan, tesis ini memikat imajinasi publik, menurut The New York Times.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement