“Algoritma AI kami memungkinkan studi observasional yang mendalam sejak awal sehingga kami bisa melihat gambaran lengkapnya untuk pertama kalinya,” kata Gagliano.
Pengamatan selama empat tahun sebelum ledakan menunjukkan adanya emisi terang yang diyakini akibat lubang hitam melahap materi dari bintang tersebut. Misalnya, lapisan terluar hidrogen bintang tampak terkoyak sehingga lapisan helium di bawahnya terlihat.
Setelah ledakan, emisi terang kembali diamati saat lubang hitam melahap sisa puing bintang, menjadikannya lebih masif dan kuat.
Sistem bintang biner, yang melibatkan dua atau lebih bintang pendamping, cukup umum di alam semesta. Beberapa sistem ini memiliki lubang hitam sebagai salah satu pendampingnya.
“Kesimpulan kami adalah nasib bintang sangat dipengaruhi oleh bintang pendampingnya — atau bintang-bintang pendamping — sepanjang hidupnya. Peristiwa ini memberikan gambaran dramatis tentang bagaimana lubang hitam dapat memengaruhi kematian bintang masif,” tutup Gagliano.
(Rahman Asmardika)