Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Astronom Temukan Supernova Baru Akibat Interaksi Fatal Bintang Raksasa dan Lubang Hitam

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 18 Agustus 2025 |14:11 WIB
Astronom Temukan Supernova Baru Akibat Interaksi Fatal Bintang Raksasa dan Lubang Hitam
Ilustrasi. (Foto: Center for Astrophysics/harvard and Smithsonian)
A
A
A

“Gaya tarik gravitasi kedua objek ini sebenarnya mirip karena massanya hampir sama. Namun, bintang itu jauh lebih besar sehingga dalam proses menelan lubang hitam, lubang hitam justru menarik materi darinya. Bintang itu besar dan mengembang, lubang hitam kecil tapi sangat kuat. Lubang hitam akhirnya menang,” jelas Gagliano, sebagaimana dilansir Reuters.

Para peneliti masih belum yakin mekanisme pasti yang menyebabkan supernova ini.

“Belum jelas apakah distorsi bentuk bintang menyebabkan ketidakstabilan yang mendorong keruntuhan inti dan kemudian materi sisa bintang dengan cepat dimakan lubang hitam, atau lubang hitam benar-benar menarik bintang hingga terpecah sebelum akhirnya menjadi supernova,” kata astrofisikawan Ashley Villar dari Universitas Harvard, rekan penulis studi tersebut.

“Bintang ini telah ditarik dan diubah oleh lubang hitam dengan cara yang sangat kompleks,” tambah Villar.

Sistem biner tersebut berawal dari dua bintang masif yang saling mengorbit sebagai pendamping kosmik. Salah satu bintang kemudian mencapai akhir siklus hidupnya dan meledak sebagai supernova, dengan intinya runtuh membentuk lubang hitam — objek yang sangat padat dengan gravitasi kuat hingga cahaya pun tak bisa lolos.

“Peristiwa ini mengungkap bahwa beberapa supernova dapat dipicu oleh bintang pendamping yang merupakan lubang hitam, memberikan wawasan baru tentang bagaimana beberapa bintang menutup siklus hidupnya,” jelas Villar.

Bintang dengan massa setidaknya delapan kali massa Matahari biasanya berakhir dengan ledakan supernova. Bintang dengan massa minimal 20 kali massa Matahari akan membentuk lubang hitam setelah ledakan supernova.

Awal ledakan terdeteksi oleh algoritma kecerdasan buatan yang dirancang untuk memindai ledakan tidak biasa secara real-time di angkasa. Hal ini memungkinkan astronom untuk segera melakukan observasi lanjutan. Saat ledakan selesai, pengamatan dilakukan oleh beragam teleskop darat dan luar angkasa.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement