Video seperti konten vlog, dokumenter singkat, tutorial, dan karya apa pun yang dibuat sendiri yang tidak melanggar hak cipta akan tetap dimonetisasi.
Tipe video reaksi, ulasan atau review, serta komentar analitis jujur yang memberikan perspektif tambahan bagi yang menonton dan bukan sekadar pengulangan tetap bisa mendapatkan monetisasi.
Konten kompilasi inovatif yang dapat dimonetisasi ini seperti sorotan olahraga atau tren TikTok yang telah dikemas ulang dengan narasi, penyuntingan, atau pemaparan dari kreator konten tersebut.
Video yang menyuguhkan pengetahuan atau edukasi, tips, atau pengajaran dengan pemaparan yang jelas masih sangat dihargai oleh YouTube dan para pengiklan untuk dimonetisasi.
Kebijakan baru ini akan diterapkan secara menyeluruh. Bagi para kreator yang sangat menekuni karier di bidang ini, patutlah memperhatikan penjelasan tersebut agar lebih teliti dalam menentukan format, gaya, dan sumber konten mereka.
Alih-alih mengambil risiko dengan membuat konten yang dibatasi, fokuslah pada kreasi video yang bermanfaat serta libatkan kreativitasmu dalam pembuatan konten. Dengan cara itulah, video tetap dapat dimonetisasi.
(Rahman Asmardika)