Waspada, Stiker Happy Family di Mobil Disebut Bisa Beri Informasi untuk Maling
JAKARTA – Stiker “Happy Family” menjadi sesuatu yang kerap terlihat pada mobil keluarga, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara. Stiker tersebut memperlihatkan struktur keluarga, mulai dari kepala keluarga, anak-anak, bahkan kadang hewan peliharaan.
Stiker populer ini dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang keluarga pemilik kendaraan yang bahagia. Namun, ternyata ada sisi lain yang berpotensi menjadi bahaya bagi pemilik kendaraan yang memasang stiker “Happy Family”.
tersebut dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai kebahagiaan keluarga tersebut. Tapi, itu sebenarnya berbahaya karena bisa menjadi informasi bagi pelaku kejahatan, terlebih ada stiker yang dilengkapi dengan nama setiap anggota keluarga.
Kriminologis dan mantan petugas polisi, Terry Goldsworthy mengatakan stiker tersebut sama seperti memberikan informasi pada media sosial. Ini sama berisikonya dengan menyebarkan informasi pribadi di ruang publik.
Terry memberi contoh seorang wanita muda yang aktif memasang stiker dirinya hanya bersama seekor anjing. Tanpa adanya pria yang menemaninya, bisa membuat orang jahat mengikutinya untuk bertindak saat ada kesempatan.
"Mereka bisa mengetahui struktur keluarga Anda, mobil Anda, dan di mana Anda tinggal. Jadi meski stiker itu sendiri mungkin tidak penting, jika digabungkan semuanya bisa memberi banyak arti," kata Terry seperti dilansir dari Daily Mail.
Peringatan tersebut diberikan bukan tanpa dasar, sebab ada kasus yang menimpa seorang wanita bernama Kathleen Wiggins di Amerika Serikat. Ia menjadi korban kejahatan setelah memasang stiker Happy Family di mobil pribadinya.
Dalam stiker tersebut, tergambar bahwa suaminya seorang angkatan laut. Sehingga pelaku kejahatan dapat menyimpulkan bahwa Kathleen sering sendiri di rumah bersama dua anak dan seekor anjing.
Namun, pembuat stiker 'My Family', Monica Liebenow dari Australia, menepis peringatan tersebut. Menurutnya, stiker itu tidak berbahaya dan ditempel di mobil dengan maksud baik oleh orang-orang yang ingin menunjukkan kebanggaan keluarga mereka.
"Saya rasa tidak mungkin ada calon perampok yang akan mengetahui korban berikutnya dengan cara seperti itu. Saya yakin mereka punya cara yang lebih canggih untuk melakukannya," tuturnya.
(Rahman Asmardika)
