Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tato Langka di Wajah Mumi Wanita Berusia 800 Tahun Kejutkan Arkeolog

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 25 Mei 2025 |16:37 WIB
Tato Langka di Wajah Mumi Wanita Berusia 800 Tahun Kejutkan Arkeolog
Tato Langka di Wajah Mumi Wanita Berusia 800 Tahun Kejutkan Arkeolog (Live Science)
A
A
A

JAKARTA - Mumi berusia 800 tahun yang disumbangkan ke museum di Italia seabad lalu mengungkap petunjuk baru tentang tato wajah kuno. Petunjuk tato itu bikin bingung ilmuwan.

1. Mumi Berusia 800 Tahun

Beberapa waktu sebelum 1930, mumi seorang wanita dewasa disumbangkan ke Museum Antropologi dan Etnografi (MAET) di Universitas Turin, Italia, tanpa ada catatan tentang konteks arkeologisnya. Mumi tersebut baru-baru ini menarik perhatian tim peneliti karena adanya tato yang mengejutkan di wajahnya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Mei-Juni Jurnal Warisan Budaya, tim peneliti internasional tersebut merinci analisis mereka tentang mumi dan tatonya. Mereka mencatat, keduanya sangat tidak biasa baik dari segi lokasi maupun komposisi tinta yang digunakan untuk membuatnya.

Mumi tersebut memiliki rambut hitam lurus yang dipotong pendek dan dirapatkan dengan posisi duduk. Ini merupakan ciri khas pemakaman mumi di Andes. Para peneliti melakukan penanggalan karbon pada fragmen tekstil yang menempel di tubuh. Dari sana, dipasatikan meninggal antara tahun 1215 dan 1382 M.

"Berdasarkan bukti saat ini — khususnya pengawetan, penempatan tubuh, bahan dan dokumen terkait — asal usul dari Amerika Selatan sangat didukung," kata penulis utama studi Gianluigi Mangiapane, seorang antropolog di Universitas Turin, melansir Live Science, Minggu (25/5/2025). 

2. Tato Langka

Namun, saat mengamati mumi tersebut dengan saksama menggunakan reflektografi inframerah, tim peneliti tersebut menemukan serangkaian tato yang tidak biasa. Tiga garis di pipi kanan mumi, satu garis di pipi kiri, dan bentuk S di pergelangan tangan kanan.

"Bekas luka di wajah jarang ditemukan di antara kelompok-kelompok di wilayah Andes kuno dan bahkan lebih jarang lagi di pipi," tulis para peneliti.

Tato berbentuk S sejauh ini unik untuk wilayah Andes.

Guna mengidentifikasi tinta yang digunakan untuk membuat tato, para peneliti menggunakan serangkaian teknik nondestruktif. Mereka berharap menemukan bukti adanya arang dalam tinta. 

 

Namun, mereka malah menemukan tinta yang tidak biasa itu dibuat dengan magnetit, mineral oksida besi, dengan jejak mineral augit. Di Amerika Selatan, augit dan magnetit dapat ditemukan bersama-sama di Peru selatan. Ini menunjukkan kemungkinan asal dari wanita yang dimumikan tersebut. 

"Ada sejumlah kecil catatan etnografi dari Amerika yang menggambarkan penggunaan mineral atau pigmen tanah seperti hematit atau magnetit untuk tato, dan penelitian baru ini sangat cocok dengan itu," kata Aaron Deter-Wolf, seorang arkeolog di Divisi Arkeologi Tennessee.

3. Mumi Misterius

Namun, Deter-Wolf, yang merupakan pakar tato kuno, tidak yakin mumi misterius itu berasal dari Andes.

"Secara gaya, tanda-tanda wajah khusus ini memiliki lebih banyak kesamaan dengan tradisi Arktik atau Amazon yang bersejarah daripada dengan praktik Andes," katanya.

"Akan sangat menarik untuk melihat isotop oksigen atau penelitian lain apa yang dapat memberi tahu kita tentang asal-usul individu ini."

Namun, pada tahap ini, analisis isotop belum dilakukan. "Karena jenis analisis ini bersifat invasif, saat ini kami memutuskan membatasi prosedur tersebut guna menjaga integritas sisa-sisa," kata Mangiapane.

Namun, MAET yang menyimpan mumi tersebut tertarik melakukan penyelidikan lebih lanjut, kata Mangiapane. Ini mungkin termasuk perbandingan budaya di masa mendatang untuk lebih memahami sifat tato wajah mumi misterius tersebut.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement