Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Vital untuk Teknologi Digital, Ini 3 Konsep Kunci Data Center yang Perlu Diketahui

Bintang Rizky , Jurnalis-Kamis, 06 Maret 2025 |13:49 WIB
Vital untuk Teknologi Digital, Ini 3 Konsep Kunci Data Center yang Perlu Diketahui
Ilustrasi. (Foto: Microsoft)
A
A
A

JAKARTA – Dengan pesatnya transformasi digital, infrastruktur data center menjadi sebuah kebutuhuan yang tak terpisahkan dalam mendorong kemajuan suatu bangsa. Data center atau pusat data adalah fasilitas yang digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah besar dan memprosesnya data secara aman dan efektif.

Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara bergantung pada infrastruktur digital seperti, data center, yang andal guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas berbagai hal, terutama pada bidang bisnis dan perbankan.

Data center juga mendorong Indonesia menjadi semakin siap menghadapi era digital berbasis AI, selain juga mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung kebijakan residensi data serta membuka peluang ekonomi baru.

“Transformasi ini bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam ekonomi digital berbasis data,” kata Dharma Simorangkir, President Director Microsoft Indonesia dalam keterangan pers.

Karena itulah data center diperkirakan akan menjadi salah satu elemen elemen vital bagi ekonomi Indonesia. Menurut laporan Mordor Intelligence, pasar data center nasional diperkirakan tumbuh dengan CAGR 14% dan mencapai USD3,98 miliar pada 2028.

Microsoft sendiri telah membangun Indonesia Central, sebuah Cloud Region yang dirancang untuk mendukung kebutuhan komputasi awan, meningkatkan efisiensi bisnis, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi data.

Berikut tiga konsep utama dalam ekosistem data center yang akan membentuk masa depan digital Indonesia, sebagaimana dikutip dari Microsoft:

1. Cloud Region, Meningkatkan Aksesibilitas Data

Cloud Region adalah wilayah geografis yang terdiri dari beberapa data center yang dikelola oleh penyedia layanan cloud, seperti Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), atau Google Cloud. Keberadaan Cloud Region memungkinkan pemrosesan dan penyimpanan data lebih dekat dengan pengguna akhir, sehingga mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi sistem.

Microsoft membangun Indonesia Central sebagai Cloud Region terbaru di Indonesia yang mencakup tiga availability zones. Setiap zona terdiri dari beberapa data center yang berlokasi cukup berdekatan untuk memastikan koneksi latensi rendah, namun cukup jauh untuk menghindari risiko gangguan akibat bencana alam atau pemadaman listrik serentak. Hal ini memastikan keberlangsungan operasional bisnis tanpa hambatan teknis yang signifikan.

 

Keunggulan utama dari Cloud Region adalah peningkatan keamanan data serta kepatuhan terhadap regulasi residensi data yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Dengan infrastruktur ini, perusahaan dapat menyimpan data mereka secara lokal, mengurangi risiko kebocoran data, serta memastikan kesesuaian dengan standar hukum dan industri.

2. Hyperscale Data Center, Skalabilitas Tanpa Batas

Seiring meningkatnya permintaan akan layanan cloud dan pemrosesan data dalam jumlah besar, muncul konsep hyperscale data center. IDC mendefinisikan hyperscale data center sebagai fasilitas dengan luas fisik minimal 929 meter persegi, atau setara dengan dua lapangan basket. Namun, lebih dari sekadar ukuran, hyperscale juga mengacu pada kemampuan data center untuk secara otomatis meningkatkan kapasitas sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Synergy Research Group menyoroti bahwa hyperscale bukan hanya tentang luas bangunan, tetapi juga mencakup efisiensi energi, kecepatan pemrosesan, serta fleksibilitas dalam pengelolaan beban kerja digital. Microsoft memastikan bahwa seluruh data center yang tergabung dalam Indonesia Central memiliki kapabilitas hyperscale, memungkinkan bisnis dan organisasi mengelola beban kerja cloud serta AI dengan lebih cepat, efisien, dan aman.

Hyperscale data center memberikan manfaat signifikan bagi berbagai industri, mulai dari perbankan yang harus memproses jutaan transaksi per hari, hingga manufaktur yang memerlukan analisis data real-time untuk meningkatkan produktivitas. Selain itu, sektor publik juga akan mendapatkan keuntungan dari infrastruktur ini dalam hal penyediaan layanan administrasi yang lebih terintegrasi dan efisien.

3. Latency, Kunci Performa Digital

Latency atau latensi adalah waktu yang dibutuhkan data untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya dalam jaringan. Dalam konteks data center, latency rendah sangat penting untuk memastikan pengalaman pengguna yang optimal, terutama dalam aplikasi yang memerlukan komunikasi real-time seperti video conference, gaming, dan transaksi keuangan.

Salah satu tantangan utama dalam infrastruktur digital adalah bagaimana memastikan bahwa latency tetap rendah, terutama untuk bisnis yang membutuhkan respon cepat dalam sistem mereka. Microsoft menjawab tantangan ini dengan menghubungkan Indonesia Central ke jaringan globalnya yang mencakup lebih dari 60 Cloud Region dan 300 data center Azure di seluruh dunia. Dengan konektivitas ini, pengguna di Indonesia dapat menikmati layanan cloud yang lebih cepat dan lebih stabil, baik dalam skala domestik maupun internasional.

Dalam industri manufaktur—sektor yang berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia—latency yang rendah memungkinkan komunikasi lebih cepat antar mesin dan sensor dalam proses produksi. Hal ini mendukung penerapan otomatisasi industri dan pemeliharaan prediktif, yang dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi risiko kerusakan peralatan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement