JAKARTA – Berkembangnya terknologi kecerdasan buatan (AI), selain memberi berbagai manfaat juga menghadirkan berbagai ancaman keamanan digital. Kemampuan AI yang dapat menciptakan duplikasi dan bot yang semakin mirip manusia membuat kebutuhan akan keamanan digital, yang mampu membedakan manusia asli dengan identitas yang dibuat oleh AI secara aman, anonim, dan terpercaya menjadi semakin penting.
Kemampuan memverifikasi dan membedakan manusia dengan bot dan identitas AI inilah yang ditawarkan oleh World, sebuah protokol yang dihadirkan oleh perusahaan teknologi Tools for Humanity. Teknologi 'Proof of Human' dari World bisa menjadi solusi untuk melindungi masyarakat dari pencurian identitas, penipuan deepfake, dan ancaman digital lainnya, sekaligus mendukung visi Indonesia untuk ekonomi digital yang lebih aman dan inklusif.
World adalah sebuah sistem verifikasi manusia yang mengonfirmasi identitas unik seseorang tanpa mengumpulkan atau menyimpan data pribadi. Verifikasi ini dilakukan dengan menggunakan Orb, sebuah perangkat baru yang dapat mendeteksi apakah seseorang merupakan manusia yang nyata atau bukan.
Selain itu, proses verifikasi World tidak memerlukan nama, alamat, Nomor Induk Kependudukan, atau data pribadi lainnya, sehingga platform open source dapat menjaga keamanan digital tanpa melanggar privasi penggunanya.
Setelah digunakan di lebih dari 20 negara, World kini hadir di Indonesia dan turut memperkuat keamanan digital dan mendorong visi digital dan ekonomi Indonesia.
“World didirikan berdasarkan prinsip anonimitas, keamanan, dan privasi. Inovasi teknologi “Proof of Human” memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan masa depan AI secara bertanggung jawab. Hal ini juga memungkinkan partisipasi yang aman, inklusif, dan anonim dalam ekonomi digital global,” kata Alex Blania, Chief Executive Officer Tools for Humanity, yang juga merupakan salah satu pendiri World pada Selasa, (11/2/2025).
Lonjakan besar kasus penipuan daring yang memanfaatkan AI dan pencurian identitas di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa verifikasi identitas yang aman menjadi pilar penting dari transformasi digital Indonesia. Dengan kehadirannya di Indonesia, World berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif bagi masyarakat.
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan visi besar untuk keamanan siber dan transformasi digital, dan World siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi tersebut. World berkomitmen untuk berkolaborasi dengan regulator, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif di Indonesia,” kata Wafa Taftazani, General Manager Tools for Humanity Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen ini, World telah mulai bekerja sama dengan berbagai pihak di tanah air. Hal ini termasuk kemitraan dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk kompetisi esai AI berskala nasional. Selain itu, sedang berlangsung diskusi dengan Kantor Komunikasi Presiden untuk memastikan adanya keselarasan dengan strategi sistem privasi dan inisiatif digital Indonesia.
Dengan peluncurannya di Indonesia, World menetapkan standar baru untuk verifikasi identitas digital yang meningkatkan keamanan, melindungi privasi, dan mendukung aspirasi Indonesia untuk mempersiapkan masa depan yang berbasis AI.
(Rahman Asmardika)