Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alat Pengelolaan Hutan Berbasis AI Buatan UB Diklaim Mampu Mitigasi Kebakaran hingga Banjir

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 22 Desember 2024 |14:55 WIB
Alat Pengelolaan Hutan Berbasis AI Buatan UB Diklaim Mampu Mitigasi Kebakaran hingga Banjir
Alat Pengelolaan Hutan Berbasis AI Buatan UB Diklaim Mampu Mitigasi Kebakaran hingga Banjir (Okezone)
A
A
A

Sistem penggunaan AI di alat ini diklaim mampu mengawasi biofisik dan iklim di hutan, pengawasan ke satwa - satwa liar, yang aman dan metode berbeda dengan kamera trap yang selama ini kerap digunakan. Kemudian alat ini juga mampu memonitor kebakaran hutan dan lahan, termasuk saya serapan air di kawasan tersebut mengantisipasi banjir, karena mampu pengawasan secara real time atau langsung saat itu juga.

"Kalau Sipongi yang selama ini kan berbasis titik koordinat dan itu perlu waktu, kalau alat ini secara real time mampu mentransmisikan data. Karena monitoring real time, maka dapat mengamankan kawasan hutan darı aktivitas ilegal. Alat ini juga tahan cuaca, anti pencurian, dan baterainya tahan lama," ujarnya.

Sementara itu, Rachmad Andri Atmoko selaku Dosen Teknologi Informasi UB mengatakan, penggunaan Lora dinilai cocok untuk vegetasi hutan lebat dan belantara. Dimana Lora untuk merupakan teknologi radio frekuensi menyerupai Handy Talky (HT), menggunakan frekuensi rendah, cukup murah dibandingkan dengan penggunaan internet satelit.

"Yang paling atas IoT yang kita dapat harus divisualisasikan, yang kita kembangkan itu berbasis web. Kalau sudah kita online siapapun bisa hanya berbasis web, bisa dilihat real-time, AI juga kita juga pakai untuk teknologinya," ucap Rachmad Andri Atmoko.

Satu alat ini hanya memakan biaya pembuatan kurang lebih Rp 5 juta saja, terdiri darı perangkat Lora yan diimpor darı Cina seharga Rp 400 - 500 ribuan per satu alat, baterai sekitar Rp 1,5 juta, serta perangkat lainnya. Alat Forest Lora Surveilance juga dilengkapi dengan fitur implementasi Artificial Intelligence Deteksi Object, transmisi Data menggunakan LORA (rendah daya, jangkauan jauh), Fog Computing, Portable, panel surya dan baterai, dan anti perusakan (tampering).

"Alat ini masih dalam bentuk prototipe, dan perlu penyempurnaan-penyempurnaan. Dapat dukungan dari UBbrics, untuk dapat pendanaan potensial. Ke depan akan kami kembangkan lagi supaya bisa diproduksi massal," ujarnya. 
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement