JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis penjualan mobil tahun depan akan membaik. Namun, Hyundai menganggap kondisi tahun depan tak berbeda jauh dengan tahun ini. Target penjualan 1 juta unit mobil pada 2025 pun dinilai sulit tercapai.
Diketahui, Gaikindo menurunkan target penjualan mobil tahun ini menjadi 850 ribu unit dari awalnya 1 juta unit. Hal ini dilakukan karena penjualan mobil sepanjang tahun ini belum mencapai angka yang diharapkan.
"Prediksi kita tahun ini ditutup dengan angka sekitar 830 ribu sampai 850 ribu unit. Tren pasar atau volume pasar enggak pernah lebih besar dari 2022. Itu tahun 2023," kata Frans kepada wartawan di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.
Ia menyebutkan, potensi pasar Indonesia disinyalir tidak bisa menembus angka satu juta unit tahun depan. Sebab, masyarakat masih dibuat menunggu kebijakan dari pemerintah, terutama kenaikan PPN (pajak pertambahan nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen.
"Tahun depan naiknya tidak sampai dua digit, why? Karena kita melihat semua masih wait and see. Mungkin teman-teman sudah bisa prediksi, bahwa market itu kemungkinan besar kalau bisa tembus 900 ribu sudah bagus sekali," ujar Frans.
"Mungkin angkanya sekitar 870 (sampai) 890-an ribu. Kira-kira seperti itu. Nah itu prediksi dari Hyundai," lanjutnya.
Industri otomotif Indonesia sempat mengalami keterpurukan pada 2020 dengan penjualan 532.407 unit. Namun, itu terjadi saat masa pandemi Covid-19. Kemudian penjualan perlahan membaik hingga angka 1 juta unit pada 2022 dan 2023.
Sementara pada Januari-September 2024, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai angka 633.218 unit. Artinya masih butuh lebih dari 200 ribu unit untuk mencapai target baru sebesar 850 ribu unit pada tiga bulan terakhir tahun ini.
(Erha Aprili Ramadhoni)