JAKARTA - Kondisi shockbreaker motor keras bisa membuat kondisi berkendara menjadi tidak nyaman, terutama saat melewati jalan berlubang atau berbatu. Ini karena shockbreaker tidak mampu meredam getaran dengan maksimal.
Selain itu, masalah apapun yang terjadi pada suspensi bisa berdampak pada keselamatan pengemudi saat berkendara. Karena itu, pengendara harus merawat kondisi shockbreaker.
Ada beberapa hal yang menyebabkan shockbreaker menjadi keras. Berikut 10 penyebab shockbreaker keras, sebagaimana dilansir dari laman Suzuki, Kamis (17/10/2024) :
1. Usia Shockbreaker
Seiring usia pemakaian, kinerja shockbreaker pasti menurun. Meski suspensi ini merupakan termasuk komponen yang slow moving parts, bukan berarti pengendara abai terhadap perawatannya.
Itu karena setiap komponen pasti memiliki usia pakai tertentu. Jadi, jika penyebab shockbreaker keras karena telah melewati batas usia pakai, sudah seharusnya menggantinya dengan yang baru.
2. Kualitas Rendah
Apabila suspensi motor sudah diganti baru tapi cepat rusak, bisa jadi karena kualitasnya yang rendah. Untuk itu, pastikan membeli shockbreaker pada toko yang tepercaya.
3. Pelumas Terlalu Banyak atau Sedikit
Faktor berikutnya yang bisa membuat shockbreaker motor keras adalah pelumas atau oli shock melebihi standar kebutuhan motor atau tidak sesuai anjuran pabrik. Kondisi tersebut berdampak pada terhambatnya fungsi oli itu sendiri.
Ini juga berlaku sebaliknya. Jika oli shock terlalu sedikit, juga akan berdampak buruk pada kinerja shockbreaker. Karena itu, isilah oli shock sesuai batas standar yang ada pada tabung agar kinerja suspensi motor tetap terjaga.
4. Oli Shock Rusak
Penyebab berikutnya adalah oli shock yang rusak dikarenakan dua hal. Pertama, karena kehilangan sifat pelumasnya (degradasi) dan kedua karena terlalu kental.
Oli shock bisa mengalami degradasi seiring berjalannya waktu sehingga membuatnya tidak mampu meredam getaran atau guncangan. Sementara kadar tingkat kekentalan oli shock (viskositas) yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal.
Jika ini terjadi, solusi terbaik adalah segera mengganti oli shock motor. Akan lebih baik lagi jika oli shock diganti secara teratur sesuai panduan pabrik, telah melewati jarak 15 km, atau paling lambat setelah 1 tahun pemakaian kendaraan.
5. Oli Shock Bocor
Masih seputar oli, masalah paling umum yang membuat suspensi keras adalah adanya kebocoran pada oli shockbreaker. Kondisi ini merupakan permasalahan yang bersifat urgent sehingga butuh mendapatkan penanganan lebih lanjut.
6. Tekanan Udara Terlalu Tinggi atau Rendah
Shockbreaker motor juga akan bermasalah jika tekanan udara dalam komponen ini terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika terlalu tinggi, maka komponen ini akan terasa keras.
Sebaliknya, jika terlalu rendah akan membuat shockbreaker tidak mampu meredam guncangan. Untuk itu, pastikan tekanan udara pada suspensi sesuai dengan rekomendasi pabrikan dengan cara mengeceknya secara berkala.
7. Beban Berlebihan
Membawa beban secara berlebihan baik itu barang maupun penumpang berpotensi membuat shockbreaker keras atau rusak.
Itu karena komponen ini harus bekerja ekstra keras dari biasanya. Jadi, pastikan membawa beban sesuai batasan yang telah ditentukan oleh pabrikan motor.
8. Terjatuh atau Tabrakan
Motor yang pernah terjatuh atau mengalami kecelakaan juga bisa menjadi faktor penyebab suspensi motor menjadi keras. Sebab, meskipun kondisi kerusakannya tidak terlihat secara visual, namun tetap akan memengaruhi kinerja suspensi.
Untuk itu, sebaiknya segera cek kondisi motor setelah terjatuh atau tabrakan apakah ada masalah pada kendaraan. Bila perlu, bawalah ke bengkel terdekat untuk memastikan kondisi motor.
9. Kondisi Jalan Buruk
Sering melewati jalanan yang kondisinya rusak atau berlubang bisa membuat suspensi mengalami masalah. Shockbreaker motor yang sehat memang mampu meredam guncangan dengan baik, namun tetap bisa rusak jika berlangsung terus menerus.
Solusi terbaik pastilah harus menghindar melintasi kondisi jalan yang demikian. Namun jika tidak bisa dihindari, pengendara bisa meminimalkan dampaknya dengan cara mengurangi kecepatan saat melewati jalan yang rusak tersebut.
10. Kerusakan Komponen
Faktor berikutnya yang membuat shockbreaker keras karena adanya kerusakan pada salah satu komponen kendaraan. Jika ini terjadi, solusi terbaik adalah dengan segera membawa ke bengkel dan memeriksanya secara menyeluruh.
(Erha Aprili Ramadhoni)