JAKARTA - Pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) saat ini mulai melemah di seluruh dunia disebabkan sejumlah faktor. Di tengah menurunnya penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai itu, segmen mobil hybrid justru meningkat.
Toyota menjadi salah satu brand yang menawarkan beragam model mobil hybrid sebagai langkah elektrifikasi. Bahkan, produsen asal Jepang itu menjadikan mobil hybrid sebagai tulang punggung penjualannya di berbagai negara.
Melansir Motorbeam, Jumat (23/8/2024), Toyota sudah fokus untuk melangkah ke mobil hybrid sejak 30 tahun lalu. Keseriusannya dalam menuju era elektrifikasi ditunjukkan dengan meluncurkan Prius sebagai mobil hybrid pertama mereka di dunia.
Strategi ini tampak berbeda dari banyaknya produsen mobil, yang saat ini ikut menuju elektrifikasi secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan pihak eksekutif Toyota percaya hybrid menawarkan solusi praktis di tengah permintaan EV yang melambat.
Untuk menekan emisi, Toyota global telah berhenti menawarkan versi bensin dari model populer, seperti Camry, dan berencana untuk mengevaluasi model lain, seperti RAV4, selama fase peralihan menuju Hybrid.
Toyota juga memiliki pendekatan multi-pathway, yang artinya memberikan beragam pilihan mobilitas ramah lingkungan kepada konsumen. Bukan hanya mobil listrik, tapi juga hybrid, dan hidrogen.
Untuk beralih ke mobil hybrid diyakini Toyota bisa memerlukan waktu lama bagi konsumen dapat menerimanya. Mengingat kenderaan ini dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.