ISTANBUL - Turki akhirnya memulihkan akses ke media sosial Instagram pada Sabtu (10/8/2024), setelah diblokir selama 9 hari. Turki memblokir Instagram karena dituduh telah memblokir postingan belasungkawa atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Melansir Reuters, Minggu (11/8/2024), Turki telah memulihkan akses ke Instagram setelah perusahaan tersebut setuju untuk bekerja sama dengan pihak berwenang guna mengatasi kekhawatiran pemerintah.
Turki memblokir akses ke platform media sosial tersebut pada 2 Agustus karena gagal mematuhi hukum dan peraturan negara tersebut serta kepekaan publik.
Seorang pejabat tinggi Turki menuduh Instagram memblokir unggahan belasungkawa atas pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas.
Turki mengecam serangan Israel di Gaza, menyerukan gencatan senjata segera, dan mengkritik apa yang disebutnya sebagai dukungan tanpa syarat bagi Israel oleh Barat.
Larangan selama sembilan hari tersebut memicu protes dari pengguna dan usaha kecil yang menjangkau pelanggan mereka melalui platform tersebut.
Menurut platform data Statista, Turki menempati peringkat kelima di dunia dalam hal penggunaan Instagram, dengan lebih dari 57 juta pengguna setelah India, Amerika Serikat, Brasil, dan Indonesia.
"Sebagai hasil negosiasi kami dengan pejabat Instagram, kami akan mencabut pemblokiran akses. Setelah mereka berjanji untuk bekerja sama memenuhi tuntutan kami terkait kejahatan katalog dan penyensoran yang dikenakan pada pengguna," kata Menteri Transportasi dan Infrastruktur Abdulkadir Uraloglu dalam sebuah posting di X.