BEIJING - Sebuah video yang baru dirilis menunjukkan pasukan operasi khusus elite China menggunakan pesawat tanpa awak (drone) biomimetik yang disamarkan sebagai burung kecil selama kompetisi menembak di negara tersebut.
Rekaman drone mirip burung itu disiarkan langsung oleh media yang berafiliasi dengan militer China pada Kamis, (1/5/2024), yang kebetulan bertepatan dengan peringatan berdirinya angkatan bersenjata China —Tentara Pembebasan Rakyat, atau PLA.
Menurut laporan yang dilansir Newsweek, akademi infanteri tentara China menyelenggarakan acara tembak-menembak untuk pasukan operasi khusus negara yang ditugaskan ke militer dan polisi bersenjata, di mana mereka berkumpul bersama untuk menampilkan "acara tembak-menembak khusus" dan menembakkan berbagai senjata api.
Salah satu kontestannya adalah Komando Jiaolong dari Korps Marinir China. Diklaim bahwa unit itu, yang mirip dengan pasukan elit Angkatan Laut Amerika Serikat, memiliki kemampuan di udara, di darat, di laut, dan di bawah air, menurut laporan media pemerintah China pada 2019.
Jiaolong, yang berarti naga laut dalam bahasa Inggris, berpartisipasi dalam evakuasi warga negara China dan asing dari Yaman selama perang saudara di sana pada 2015. China mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya mereka menggunakan militernya untuk mengevakuasi warga negara asing dari zona perang.
Unit tersebut, yang bermarkas di kota Sanya di Pulau Hainan di Laut Cina Selatan, menjadi terkenal karena Operation Red Sea, sebuah film perang laga China yang dirilis pada 2018.