Sementara itu, Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan, penjelasan telah diminta dari Meta dan tidak jelas apakah unggahan tersebut dihapus secara otomatis atau diturunkan setelah adanya pengaduan.
Meta telah menetapkan Hamas, gerakan Palestina yang memerintah Gaza, sebagai "organisasi berbahaya" dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Meta juga menggunakan campuran deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis.
Malaysia sebelumnya telah mengeluh kepada Meta atas penghapusan kontennya, termasuk liputan media tentang pertemuan terakhir Anwar dengan Haniyeh, yang kemudian dipulihkan.
Meta saat itu mengatakan, mereka tidak dengan sengaja menekan suara-suara di Facebook dan tidak membatasi konten yang mendukung Palestina.
(Erha Aprili Ramadhoni)